SELINGAN TAK TERDUGA
DI TENGAH PEKAN LIBURAN ‘GOLDEN WEEK’
[ KAMPUS NANZAN, NAGOYA, 4 MEI 2015 ]
******
Liburan ‘Golden Week 2015’ telah lewat, namun sayang jika sebuah selingan tak terduga terlewat begitu saja tanpa sekilas catatan, apalagi tanpa gambar kenangan. Tak terduga, setidaknya buat saya, lantaran jadwal peristiwanya tidak sempat saya ketahui sebelumnya, meskipun mungkin sudah terjadwal secara resmi dan sudah diketahui pula oleh banyak orang lainnya. Karena itu juga saya menyebutnya sebagai ‘selingan’, maklum selama pekan liburan ‘Golden Week’ itu tak ada tempat khusus lain yang disambangi dan tak ada kesibukan lain selain kesibukan di ruang kerja saya sendiri di kampus.
Peristiwa tersebut tak lain dari kegiatan tahunan pertemuan para siswa-siswi SLTA yang tergabung dalam Asosiasi Sekolah Menengah Swasta Jepang, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Para Guru Swasta Wilayah Tokai, Jepang Tengah. Saya lantas teringat bahwa bukan baru pertama kalinya Kampus Nanzan dipilih sebagai ajang kegiatan tahunan ini, dan gambar-gambarnya pun sudah pernah saya ambil. Namun, patut diakui, belum pernah saya tampilkan informasinya melalui blog ini.
******
******
Tempat tinggal saya yang terletak persis di pinggiran timur jalan masuk ke kampus memungkinkan saya untuk langsung bisa mengetahui sejak pagi kesibukan khusus apa yang sedang terjadi, selain kesibukan rutin para mahasiswa datang dan pergi pada hari-hari kuliah.
Demikian pun pada hari Senin pagi tanggal 4 Mei itu, ketika saya mengira hari akan berlangsung tenang di tengah suasana libur ‘Golden Week’, namun ternyata jalanan masuk sudah penuh oleh anak-anak remaja SLTA dalam suasana riuh dan ceria. Langkah-langkah saya memasuki kampus menuju ruang kerja pun jadinya sering tertahan.
Apa yang tak terduga pula ialah keadaan cuaca. Langit yang mendadak mendung disusul hujan rintik-rintik seakan menantang kelangsungan acara para siswa ini. Namun, dari lantai atas gedung tempat ruang kerja saya dengan jelas dapat dilihat bahwa kemeriahan sekaligus ketertiban acara para siswa itu sedikitpun tidak terganggu. Ada rasa kagum ketika menyaksikannya.
******
******
Hujan pun tidak menghalangi para pengunjung yang terus berdatangan. Aneka acara dan kegiatan para siswa, baik dalam ruang maupun luar ruang, tampaknya tak berkurang daya tariknya oleh gerimis hujan yang terus turun.
Cukup beruntung, meski cuma sesekali beranjak keluar dari ruang kerja, ketika terasa perlu meregangkan otot, keseluruhan suasana tertangkap cukup baik melalui lensa kamera berkat letak ruang kerja saya yang cukup strategis di ketinggian gedung.
******
******
Namun, saat yang paling mengesankan ialah ketika sekelompok besar para siswa, sambil berdiri tertib di bawah gerimis, menyanyikan lagu ‘Furusato’, didukung oleh sekelompok paduan suara, dengan para anggotanya berdiri berpayung di panggung utama.
Melodi manis yang menggeletar indah, dengan lirik yang menggelitik emosi, dalam tangga nada serta ritme yang bervariasi, betapa sahdu namun seakan berseru-seru memanggil … tampak banyak siswa mengusap mata.
******
******
FURUSATO [ Words by TAKANO Tatsuyuki, 1914 // Music by OKANO Teiichi ] Usagi oishi kano yama, Ikani imasu chichi-haha, Kokorozashi o hatashite, ****** ****** MY COUNTRY HOME Back in the mountains I knew as a child Mother and Father, how I miss you now I’ve got this dream and it keeps me away ****** ****** ****** ****** Henri Daros |
+++++++++++++++
‘FURUSATO’
Japanese Beloved Song about ‘Home’
+++++++++++++++