Dia kakak sulung kami dalam keluarga.
Papa-Mama memberinya nama lengkap Benediktus Mingga.
Bagi kami adik-adiknya, Kak Bene. Di luar dikenal sebagai Pak Ben.
Termasuk angkatan pertama SGA (Sekolah Guru Atas) di Ruteng
awal tahun 60-an, setelah menamatkan
SMP Tubi Ruteng, Manggarai/Flores.
Sudah sebagai siswa SGA dia jadi pemain depan tengah kesebelasan
PERSIM (Persatuan Sepak Bola Indonesia-Manggarai), berkeliling
mengikuti turnamen PORDAF (Pekan Olahraga Daerah Flores).
PERSIM sering jadi juara PORDAF.
Bermodalkan bakat musik dan vokal yang bagus
hasil tempaan para Bruder St. Aloysius semasih di SGA,
dia aktif membina paduan suara murid-murid ‘Sekolah Rakyat’
(kemudian ‘Sekolah Dasar’) di tempat dia bertugas mengajar.
Berbagai aktivitas luar sekolah yang padat membuatnya
cukup terlambat untuk mulai merajut hidup berkeluarga.
Namun, dia tetap kakak sulung paling istimewa buat kami semua.
Tak kenal marah dan selalu mengayomi.
Pensiun sebagai ‘penilik sekolah’.
Meninggalkan kami semua pada ‘Hari Kasih Sayang’,
tanggal 14 Februari 2016, pada usia 78 tahun.
Ketika itu saya sendiri cuma bisa menatap dari jauh,
dari Negeri Sakura.
“Kak Bene, kini genap 5 tahun engkau tinggalkan kami.
Beristirahatlah dalam damai, di haribaan kasih Tuhan”. 
Ende, Minggu, 14 Februari 2021
Pada Hari Peringatan Genap 5 Tahun
Berpulangnya Kak Ben Mingga
Atas nama adik-adik,
Henri Daros
*****
Henri Daros Blog 