MOTHER’S DAY 2020 AMID CORONAVIRUS PANDEMIC The most unusual Mother’s Day. It’s different, yes, but there’s still plenty of time and ways to make it great, despite the disruptions of the ongoing outbreak.
[ Greeting Card / Henri Daros ]
—————–
HAPPY MOTHER’S DAY We are all children on Mother’s Day. Blessed be all Mothers who have come into our lives; Whose kindness, care and loving remain with us to guide ….
HAHA-NO-HI OMEDETOO / 母の日おめでとう Mother’s Day amid the coronavirus pandemic means digging up old pastimes to find new ways to connect with Mother.
‘SELAMAT HARI IBU’ buat Para Ibu di mana saja; Tuhan memberkati selalu. Semoga tetap kuat, sehat dan penuh semangat sebagai pilar keluarga,
dan tetap pula merawat kegembiraan dan harapan, di tengah wabah yang kini sedang melanda.
‘Aprilis’, demikianlah nama Latin untuk bulan April, sekaligus merujuk ke asal-muasal nama itu. Saat mulai mekarnya aneka kembang dan dedaunan. Ya, saat awal musim semi.
Jauh di timur, ‘Uzuki’, itulah nama yang tercantum pada kalender tradisional Nippon. Bulan penuh semak berbunga atau ‘U-no-hana’, yang akan ditandai pula oleh ‘Sakura’, primadona dan puncak musim semi.
Di selatan, di Bumi Khatulistiwa Nusantara, tengok saja, bulan baru ini pun tak kurang bertaburan aneka jenis kembang,
baik di taman maupun yang tumbuh bebas, liar dan cantik.
Semoga sapaan alam ini, yang sekaligus juga merupakan wujud sapaan Tuhan Sang Pemilik Kehidupan, dapat menyegarkan kembali semangat serta energi batin kita
dalam pelbagai upaya dan kerja keras kita
untuk mengatasi dampak wabah virus corona, wabah yang semoga akan segera berakhir pula.
SALAM APRIL, SALAM HARAPAN
******
HARI LIBUR UMUM / KOKUMIN-NO-SHUKUJITSU
[ PUBLIC HOLIDAYS ]
DI INDONESIA & JEPANG (JAPAN)
BULAN APRIL / SHIGATSU (APRIL) 2020
INDONESIA
10 April ( Jumat / Kinyoobi / Friday ) Hari Wafat Yesus Kristus [ The Death of Jesus Christ ]
******
12 April ( Minggu / Nichiyoobi / Sunday ) Hari Raya Kebangkitan Yesus Kristus [ Easter Sunday ]
******
JEPANG / JAPAN
29 April ( Suiyoobi / Rabu / Wednesday ) Showa no Hi [ Hari Peringatan Showa / Showa Day ]
‘SERAMBI SOEKARNO’ BIARA SANTO YOSEF, ENDE / FLORES TUTUP UNTUK SEMENTARA
Berlaku sejak 21/3/2020, Sabtu, seiring dengan pemberlakuan berbagai ketetapan lainnya, di tengah menyebarnya wabah coronavirus saat ini.
Terasa sekali bedanya di hari Minggu tadi (22/3). Sepi dari celotehan ceria anak-anak Ende yang biasa mampir dan minta dibukakan ‘Pojok Buku Bung Karno’, setelah setiap kali memberi tabik riang kepada figur sentral serambi yakni ‘Soekarno Sang Pejuang’ itu, dia yang mereka percakapkan pula selanjutnya sambil duduk santai membuka lembar-lembar bacaan …
‘Serambi Soekarno’ boleh tutup, namun, siapa tahu, dia yang sedang duduk memandang jauh itu pun sedang amat peduli akan situasi krisis persada Nusantara saat ini ….
———–
DAN, TERNYATA … LAGU-LAGU DARI BUKIT ITU PUN TERDENGAR MENYAPA …
– “Opa …, serambi tutup to?”, demikian SMS yang masuk. “Betul, kenapa?” -“Ini opa pu cucu ni bilang kenapa ada lagu-lagu itu … Soalnya dia dan teman-temannya batal ke situ kemarin”. -“Ooo, dia bisa dengar di situ?” -“Iya, dia sampe ikut nyanyi juga”.
Betul, SERAMBI SOEKARNO di ujung bukit Biara Santo Yosef Ende itu memang tutup untuk sementara, namun lagu-lagunya tetap diperdengarkan … Ya, lagu-lagu kebangsaan dan lagu-lagu pujaan untuk Ibu Pertiwi. Suasana jalanan yang lengang bikin lagu-lagu indah itu bisa sayup-sayup terdengar di perumahan yang menghadap ke bukit. Dan, telinga anak-anak pengunjung setia serambi langsung menangkapnya pula. Maklum, sudah sekian akrab ….
Menyadari pesan kemanusiaan dan nilai positif yang terkandung di dalamnya,
Jepang sejak lama tanpa sikap apriori mengadopsi VALENTINE’S DAY,
namun dengan cara yang sangat unik.
Tanggal 14 Februari adalah giliran kaum perempuan
menghadiahkan coklat (choko) bagi kaum lelaki.
‘Honmei-choko’ buat kekasih, ‘tomo-choko’ untuk teman-teman biasa,
‘giri-choko’ bagi rekan atau atasan di tempat kerja.
Bertepuk sebelah tangan? Sama sekali tidak!
Akan tiba ‘WHITE DAY’, ‘Howaito-de’, pada tanggal 14 Maret,
saat para lelaki menepuk balas, bahkan menepuk lebih keras,
dengan pemberian lebih, tak sebatas coklat putih.
Getar kasih akan terasa diam-diam selama sebulan,
saat orang berefleksi tentang perlunya merawat kasih sayang,
saling menghargai, menghormati dan saling berterima kasih.
Terkenang kembali, selama hampir dua dasawarsa, saya pun ikut keciprat …
Pada hari seperti hari ini ‘giri-choko’ dan ‘tomo-choko’ khususnya
pada berdatangan, sambil menunggu menepuk balik sebulan lagi …
Ada makna dan hikmah pada setiap peristiwa dan kejadian.
SELAMAT HARI PAHLAWAN HAPPY HEROES DAY 10 November 2019
——————
SEMANGAT KEPAHLAWANAN, SEJAK DINI PUN TAK MUSTAHIL
DALAM KELUARGA, DI SEKOLAH, DI TENGAH MASYARAKAT Maka selalu akan lahir para Pahlawan Kehidupan Berbakti bagi sesama, tanpa pamrih, berasas kemanusiaan.
Anak-anak, para pengunjung cilik, menikmati aura sejarah kepahlawanan di SERAMBI SOEKARNO ( Biara Santo Yosef, Ende/Flores )
****** “Jikalau aku melihat wajah anak-anak di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar sambil berseru ‘Pak Merdeka, Pak Merdeka, Pak Merdeka!’, aku tidak hanya melihat mata anak-anak desa … Aku melihat Indonesia.” -Ir. Soekarno
NARUHITO: JAPAN’S EMPEROR PROCLAIMS ENTHRONEMENT IN ANCIENT CEREMONY
[ BBC NEWS, OCTOBER 22, 2019 ]
Japan’s Emperor Naruhito has formally proclaimed his ascension to the throne in an elaborate ceremony.
The emperor, 59, officially began his reign in May
after the abdication of his father, the then-Emperor Akihito.
But, after a series of traditional rituals inside the imperial palace in Tokyo,
his ascension has now been formalised.
The ceremony comes as Japan reels from the effects of Typhoon Hagibis,
which left almost 80 people dead.
A celebration parade was postponed
out of respect for the victims and their families.
What happened at the ceremony?
The Sokui no Rei – or the Ceremony of Accession – saw Emperor Naruhito
inside the 6.5m-high Takamikura throne.
He read out a formal proclamation, dressed in a yellow-orange robe
worn only by emperors on special occasions.
“I swear that I will act according to the constitution
and fulfil my responsibility as the symbol of the state
and of the unity of the people,”
he said, according to a Reuters translation.
His wife Empress Masako, reportedly clothed in 12 layers of robes,
was seen in a separate smaller throne.
*****
Prime Minister Shinzo Abe delivered a congratulatory address,
followed by shouts of “Banzai!” – translated as “long live the emperor”.
The ceremony, conducted largely in silence,
was held in the presence of an ancient sword and jewel – sacred
treasures that act as symbols of imperial power.
Ketika secara tak terduga ‘YouTube’ di bawah ini muncul
di wall Facebook saya menjelang akhir bulan Desember 2018 yang lalu,
teringat kembali akan sesuatu yang juga tak terduga sebelumnya,
yakni pada tanggal 25 Oktober 2018, ketika dua awak tv yang memperkenalkan diri bekerja pada DAAI TV Jakarta muncul di depan pintu kamar saya di rumah
Biara Santo Yosef di Ende, dan mohon melakukan wawancara.
Langsung teringat juga akan suatu informasi yang sempat diperoleh
beberapa hari sebelumnya bahwa akan mampir di Biara Santo Yosef
crew dari sebuah tv swasta di Jakarta, namun
sama sekali tanpa disertai catatan samping bahwa saya pun
akan dilibatkan dalam kegiatan wawancara mereka.
Setelah mengetahui tujuan program tv tersebut, wawancara pun dilayani
secara spontan pada saat itu. Siarannya sendiri sudah ditayangkan melalui Program NUSANTARA pada tanggal 27 Desember 2018 malam,
disusul siaran ulang pada malam hari tanggal 29 Desember 2018.
Stasiun televisi milik Yayasan Buddha TZU CHI yang berpusat di Taiwan dengan jangkauan siaran ke lebih dari 70 negara, dan di Indonesia punya pangsa pemirsa terbanyak di kawasan barat (Jawa dan Sumatera) itu, berkomitmen pada
kemanusiaan lintas agama, lintas suku, lintas bangsa dan lintas negara.
Terima kasih, DAAI TV,
atas kepercayaan untuk ambil bagian pada komitmen mulia Anda.
Izinkan saya juga untuk menampilkan ‘YouTube’ tersebut di halaman ini
selain di laman Facebook saya beberapa bulan yang lalu.
AICHI TRIENNALE 2019:
Taming Y/Our Passion open from August 1
Event information:
Enjoy art within the Nagoya area at AICHI TRIENNALE 2019,
open for 75 days from Thursday, August 1, 2019.
AICHI TRIENNALE is one of the largest international art festivals
in Japan, held every three years since 2010.
With the concept of “an era of jo (emotion, information and compassion)”,
over 80 artistic groups from both in and outside of Japan will be part of
the event this year in its fourth time being held. This event lets you enjoy
cutting-edge art traversing a number of expressions through things like
imagery programs, performing arts, and musical programs in addition
to international modern art exhibitions. Website: AICHI TRIENNALE
******
SAKAE BON-DANCE FESTIVAL 2019
Date: 8/3
Time: 4:30 PM–9:30 PM
Location: Nishiki-dori area in Naka-ku
(from the Nishikidori-Otsu intersection
to the Nishikidori-hommachi intersection)
This year marks the second for this bon-odori dance!
Enjoy doing the dance together with everyone
at the foot of a raised stage set up at the site!